TENTANG DAERAHKU

Saya lahir, kecil dan besar di Desa Gadungsari, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Tempatnya yang hampir dekat dengan lereng gunun Semeru, tentunya punya udara sangat sejuk. Lahir di tempat sejuk dan nyaman tentunya bikin saya sering homesick, pengen pulang terus karena kangen sama suasananya.
1
Keripik jahe.
Apalagi dengan budaya semangat gotong royong yang kuat masih melekat erat di pribadi masyarakat setempat. Seperti ketika bencana alam, perbaikan jalan hinggga pembangunan rumah warga, semua warga selalu sigap turut membantu satu sama lain. Ada juga budaya bancaan, bancaan adalah sebuah bentuk syukur dari masyarakat setempat bisa di sebut juga “tasyakuran”. Warga akan berkumpul dan berdo’a bersama di masjid kadang juga di tengah jalan, masing-masing juga membawa hidangan masakan mereka yang kemudian di tukarkan dengan hidangan warga lain secara acak. Bancaan biasanya dilaksanakan warga pada saat musim panen tiba, HUT RI, tahun baru, hari raya Idul fitri dan juga pada hari-hari besar lainnya.
Beribu macam makanan asli Gadungsari juga sangat sukses membuat saya kangen rumah. Olahan nasi seperti nasi tiwul, nasi gatot, nasi singkong, nasi kuning, nasi guri, nasi jagung dan nasi empok (jagung giling) dengan tambahan lauk ikan asin, sambal, urap-urap dan rempeyek hmm.. sangatlah menggugah selera. Belum lagi olahan keripik ubi, singkong, pisang dan kerupuk sarmadan dan samiler. Ada juga keripik jahe yang sangat hitz buat oleh-oleh. Keripik jahe terbuat dari jahe, gula pasir dan wijen.
Gotong-royng merupakan ciri khas tersendiri dari Gadungsari. Masyarakat yang ramah, humble dan penolong menjadikan masyarakat yang selalu kompak. Toleransi yang tinggi juga yang membuat mereka sangat rukun dan mempunyai sifat kekeluargaan yang kuat. Semoga semakin jaya semakin maju desaku, rumahku, tanah airku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar